I.
PENDAHULUAN
Dalam kegiatan pembelajaran harus terjadi komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik agar suasana pembelajaran kondusif. Tidak lagi teacher center melainkan studend center, sehingga proses pembelajaran di sekolah akan terarah dalam mencapai tujuan pembelajaran. Paradigma selama ini pembelajaran yang dilakukan hanya berpusat dengan guru (teacher center) sebagai sumber belajar, bukan berpusat pada peserta didik (student center), sehingga guru akan mendominasi proses pembelajaran di dalam kelas sedangkan peserta didiknya hanya pasif. Pembelajaran yang berpusat guru ini akan mengakibatkan rendahnya motivasi belajar peserta didik.
Rendahnya motivasi belajar peserta didik akan menghambat pencapaian tujuan pendidikan dan harus ditangani dengan tepat. Seseorang yang memiliki inteligensia yang cukup tinggi, boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi, hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat (Sardiman, 2012:75). Oleh karena itu diperlukan adanya motivasi belajar supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk membuat best practice dengan topik “Implementasi Model Pembelajaran Project Based Leaerning (PjBL) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VII materi kebhinnekaan Indonesia mata pelajaran Pendidikan Pancasila di SMP Negeri 4 Randudongkal”.
Pembelajaran Berbasis Proyek atau Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sisntesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. (Daryanto dalam Jumakir 2022:1)
II. PEMBAHASAN
Inovasi dan pelaksanaan praktik baik pada implementasi model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas VII materi Kebhinnekaan
Indonesia sangat efektif digunakan dalam pembelajaran. Adapun tahapan
pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a). Kegiatan Pendahuluan meliputi pendidik mengucapkan salam, peserta didik dan
guru berdoa bersama dan mengecek kehadiran, guru mengecek kesiapan belajar,
guru menyampaikan pertanyaan pemantik, tujuan dan manfaat pembelajaran, serta
melakukan ice breaking. b) Kegiatan inti pembelajaran : pendidik menggunakan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan membuat proyek mading tentang keberagaman suku
dan budaya di Indonesia, yaitu dengan langkah-langkah, pertama menayangkan
sebuah video mengenai keberagaman suku dan budaya di Indonesia, sesuai dengan
gaya belajar peserta didik kemudian mengajak peserta didik untuk merencanakan
dan mengelola waktu penyelesaian produk
dengan berdiskusi. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan kelompok
dan kelompok lain memberikan tanggapan. Dilanjutkan peserta didik dan pendidik
menyimpulkan hasil pembelajaran. C) Pendidik
dan peserta didik menyimpulkan, mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran. Untuk
mengukur ketercapaian kemampuan materi keberagaman suku dan budaya di
Indonesia, pendidik memberikan penugasan individu. Pendidik menutup
pembelajaran dengan do’a dan salam.
Berdasarkan
hasil pembelajaran Pendidikan Pancasila dengan menerapkan Model Project Based Learning (PjBL) terlihat bahwa terjadi
peningkatan motivasi belajar peserta didik. Hal tersebut didasarkan pada
indikator pengamatan yaitu :
1)
Peserta
didik tekun dalam mengerjakan proyek
2)
Peserta
didik ulet menghadapi kesulitan dalam mengerjakan proyek
3)
Peserta
didik menunjukkan sikap senang bekerja sama dalam kelompok
4)
Peserta
didik dapat mempertahankan pendapatnya saat mempresentasikan hasil proyek
Model Project Based Learning (PjBL) juga memberikan dampak positif terhadap
pembentukan perilaku pada diri peserta didik antara lain perilaku kejujuran,
kerja sama, peduli, tanggungjawab, dan disiplin.
Pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan kemampuan peserta didik.
Dari 34 peserta didik yang mendapat nilai di atas KKTP 80% atau 27 peserta
didik, sedangkan 7 peserta didik atau 20% memperoleh nilai di bawah KKTP.
Penilaian yang dilakukan oleh pendidik dalam pembelajaran materi keberagaman suku dan budaya di Indonesia adalah asesmen for learning, meliputi asesmen observasi dan proyek secara kelompok. Asesmen observasi dilakukan untuk mengetahui sikap peserta didik yang meliputi sikap peserta didik pada saat pembelajaran. Asesmen proyek secara kelompok digunakan untuk mengukur ketercapaian penilaian pengetahuan.
III. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil best practice yang dilakukan di kelas VII SMP Negeri 4 Randudongkal dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Hal tersebut didasarkan pada indikator pengamatan yaitu :
Peserta didik tekun dalam mengerjakan proyek
2) Peserta didik ulet menghadapi kesulitan dalam mengerjakan proyek
3) Peserta didik menunjukkan sikap senang bekerja sama dalam kelompok
4) Peserta didik dapat mempertahankan pendapatnya saat mempresentasikan hasil proyek
Peningkatan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL) pada materi keberagaman suku dan budaya di Indonesia menunjukkan hasil yang baik dan signifikan. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan baik, bahkan sangat antusias. Pemanfaatan media gambar menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta didik. Mereka termotivasi. Mereka termotivasi untuk segera menyelesaikan dengan mengembangkan kalimat-kalimat sesuai dengan gambar berseri tersebut.
Model Project Based Learning (PjBL) juga memberikan dampak positif terhadap pembentukan perilaku pada diri peserta didik antara lain perilaku kejujuran, kerja sama, peduli, tanggungjawab, dan disiplin.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi Muhammad, dkk. 2013. Model
dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang : Unissula Press
A.M, Sardiman (2012). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja. Grafindo
Helmiati. 2012. Model Pembelajaran.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo
Rusman,2012. Model-model
Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Slameto, (2015). Belajar dan
factor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Anggraeni, Yogi, Dion Ginanto, Nisa Felicia, Ardanti
Andiarti, Indriyati Herutami, Leli Alhapip, Setiyo Iswoyo, Yayuk Hartini, Rizal
Listyo Mahardika.
2022. Pembelajaran dan Asesmen. Jakarta: Kemdikbud
Jumakir. 2022. Project Based Learning (PjBL) atau Metode Pembelajaran Berbasis Proyek. Diakses 5 Februari 2024 pada https://www.kangjo.net/berita/detail/project-based-learning-pjbl-atau-metode-pembelajaran-berbasis-proyek
Nurhasanah, Siti, Agus Jayadi, Rika Sa’diah, Safrimen. 2019. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Edu Pustaka
Oleh:
Rahayu Susilowati, S.H.
Guru PPKn SMP Negeri 4 Randudongkal
susilowatirahayu30@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar