Pendahuluan
Berdasarkan
pengamatan saya sebagai guru di SMPN 4 Randudongkal diketahui bahwa minat
belajar peserta didik masih rendah dalam pembelajaran IPA pada materi Listrik
statis.Peserta didik mengalami kesulitan pada materi listrik statis.kemudian
agar peserta didik bisa memahami materi tersebut maka melaksanakan pembelajaran
dengan tujuan supaya peserta didik mampu: mengidentifikasi factor factor yang
mempengaruhi interaksi dua benda bermuatan, menjelaskan contoh
gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari,menjelaskan jenis-jenis
muatan listrik dengan benar.Kondisi
tersebut disebabkan oleh beberapa Faktor internal dan factor eksternal.Setelah melakukan analisis terhadap kajian
literatur dan wawancara dengan rekan sejawat,kepala sekolah dan pakar,maka ada beberapa
tantangan untuk mencapai tujuan antara lain :
1.
Rendahnya tingkat belajar peserta didik.
2.
Sarana yang belum ada.
3.
Guru belum melakukan pembelajaran interaktif dan menmyenangkan
4. Guru belum mengoptimalkan aplikasi pembelajaran yang
mendukung kegiatan belajar mengajar.
Maka untuk mengatasi masalah
tersebut,guru menerapkan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi Listrik Statis.
Dalam
menghadapi tantangan ini guru melibatkan beberapa peran, yaitu :
1. Dosen pembimbing dan guru pamong PPG
Dalam Jabatan Kategori 1, Angkatan III
pada Universitas Negeri Yogyakarta
2. Kepala
SMP Negeri 4 Randudongkal
3. Rekan
guru di SMP Negeri 4 Randudongkal
4. Peserta didik kelas IX.E SMP Negeri 4 Randudongkal
Selanjutnya tujuan dari penulisan Best Practice adalah upaya meningkatkan Hasil belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Inkuiri terbimbing pada materi LIstrik Statis di kelas IXE,Dengan model pembelajaran ini mempunyai kelebihan seperti membantu siswa mengembangkan penguasaan ketrampilan dan menekankan pada aspek kognitif,efektif dan psikomotor secara seimbang kemudian kelemahannya diantaranya sulit mengotrol kegiatan siswa dan sulit merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. Untuk itu mitigasi yang dilakukan adalah mengajak siswa untuk aktif saat proses pembelajaran, dan merencanakan pembelajaran jauh hari sebelumnya serta mengotrol siswa dengan baik.
Pembahasan
Langkah- langkah yang harus dilakukan
sesuai tantangan yang dihadapi antara lain :
1.
Identifikasi
masalah yang ada di dalam kelas
2. Eksplorasi penyebab masalah yang dihadapi di
dalam kelas.
3. Penentuan penyebab masalah
4. Masalah yang terpilih diangkat dan digunakan sebagai dasar membuat rencana aksi.
Strategi yang digunakan antara lain :
1. Guru menggunakan model pembelajaran inovatif
dalam kegiatan pembelajaran di kelas yaitu
model Inkuiri Terbimbing.
2. Guru menggunakan alat dan bahan seperti
statif yang diganti dengan pralon yang di rakit, balon karet, penggaris,benang
serta rambut manusia.
3. Guru memanfaatkan media teknologi dalam
pembelajaran yaitu melaksanakan evaluasi menggunakan Geogle form ( Prestest dan
Postest ), serta PPT canva
4. Membuat bahan ajar
5. Memanfaatkan LKPD
Kegiatan rencana aksi
di desain dengan sebaik mungkin menggunakan media pembelajaran dan sumber
belajar yang inovatif agar para peserta didik lebih memahami materi,selanjutnya
melaksanakan pembelajaran dengan langkah :
1. Stimulasi / pemberian rangsangan :
Peserta didik mendemonstrasikan penggaris yang digosokkan ke rambut dan didekatkan pada sobekan kertas, kemudian peserta didik memprediksikan apa yang terjadi.
2. Merumuskan masalah
Peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru berdasarkan apa yang dilihat dari demonstrasi temannya.
3. Merumuskan Hipotesis
Peserta didik merumuskan hipotesisnya pada LPKD
4. Mengumpulkan data
Dengan bimbingan guru Peserta didik melakukan penyelidikan berpandu pada LKPD.
5. Menguji hipotesis
Peserta didik menganalisis hipotesisnya yang berpandu LKPD
6. Kesimpulan
Peserta didik menyimpulkan hasil penyelidikannya ,membuat laporan secara berkelompok dan mempresentasikannya.
Setelah menganalisis hasil pembelajaran, maka bisa dikatakan bahwa siswa dapat :
a. Menjelaskan contoh gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari
dengan benar.
b. Menjelaskan jenis-jenis
muatan listrik dengan benar.
c. Menyelidiki interaksi dua muatan listrik dengan tepat.
Berdasarkan refleksi proses dan hasil pembelajaran bersama dosen, guru pamong dan teman sejawat hasil menunjukkan tujuan telah tercapai dengan efektif karena hasil belajar peserta didik telah meningkat.Kemudian respon dari peserta didik diataranya juga senang dengan pembelajaran seperti ini, tidak merasa bosan.
Faktor keberhasilan: adanya kerjasama semua pihak seperti peserta didik,dosen dan guru pamong yang selalu membimbing, teman sejawat, serta kepala sekolah.
Kesimpulan
Penerapan Inkuiri Terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik ditunjukkan adanya perbedaan hasil nilai dari pretest dan postest.
Daftar Pustaka
Identifikasi
Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya
Hasil Belajar IPA pada Peserta Didik
Journal of Classroom Action Research, 2023 - jppipa.unram.ac.id
… dan mempelajari IPA sehingga berdampak pada rendahnya hasil … rendahnya hasil belajar
IPA peserta didik terutama pada IPA di … remidi untuk
memperbaiki hasil belajar IPA yang telah …
Agung, A. A. G. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Aditya Media Publishing. Agus Abhi Purwoko, Burhanuddin, Yayuk Andayani, Saprizal Hadisaputra, Lian Yulianti, Zelisa Nudia Fitri, D. P. (2021). Validitas Instrumen Dalam Rangka Pengembangan Metode Pembelajaran Inovatif Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Prosiding SAINTEK Universitas Mataram, 3(0), 94–102. https://jurnal.lppm.unram.ac.id/index.php/prosidingsaintek/article/view/271.
Risyanti, S.Pd.
Guru IPA SMP Negeri 4 Randudongkal
risyantismpn4@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar