Rabu, 28 Februari 2024

Best Practice : Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Listrik Statis di Kelas IXE SMP Negeri 4 Randudongkal

Pendahuluan

Berdasarkan pengamatan saya sebagai guru di SMPN 4 Randudongkal diketahui bahwa minat belajar peserta didik masih rendah dalam pembelajaran IPA pada materi Listrik statis.Peserta didik mengalami kesulitan pada materi listrik statis.kemudian agar peserta didik bisa memahami materi tersebut maka melaksanakan pembelajaran dengan tujuan supaya peserta didik mampu: mengidentifikasi factor factor yang mempengaruhi interaksi dua benda bermuatan, menjelaskan contoh gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari,menjelaskan jenis-jenis muatan listrik dengan benar.Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa Faktor internal dan factor eksternal.Setelah melakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara dengan rekan sejawat,kepala sekolah dan pakar,maka ada beberapa tantangan untuk mencapai tujuan antara lain :

1. Rendahnya tingkat belajar peserta didik.

2. Sarana yang belum ada.

3. Guru belum melakukan pembelajaran interaktif dan menmyenangkan

4. Guru belum mengoptimalkan aplikasi pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

 

   Maka untuk mengatasi masalah tersebut,guru menerapkan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada materi Listrik Statis.

Dalam menghadapi tantangan ini guru melibatkan beberapa peran, yaitu :

1.      Dosen pembimbing dan guru pamong PPG Dalam Jabatan Kategori 1, Angkatan III

pada Universitas Negeri Yogyakarta

    2.   Kepala SMP Negeri 4 Randudongkal

    3.   Rekan guru di SMP Negeri 4 Randudongkal

    4.   Peserta didik kelas IX.E SMP Negeri 4 Randudongkal

Selanjutnya tujuan dari penulisan Best Practice adalah upaya meningkatkan Hasil belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Inkuiri terbimbing pada materi LIstrik Statis di kelas IXE,Dengan model pembelajaran ini mempunyai kelebihan seperti membantu siswa mengembangkan penguasaan ketrampilan dan menekankan pada aspek kognitif,efektif dan psikomotor secara seimbang kemudian kelemahannya diantaranya sulit mengotrol kegiatan siswa dan sulit merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. Untuk itu mitigasi yang dilakukan adalah mengajak siswa untuk aktif saat proses pembelajaran, dan merencanakan pembelajaran jauh hari sebelumnya serta mengotrol siswa dengan baik.

 Pembahasan

Langkah- langkah yang harus dilakukan sesuai tantangan yang dihadapi antara lain :

1.         Identifikasi masalah yang ada di dalam kelas

2.    Eksplorasi penyebab masalah yang dihadapi di dalam kelas.

3.    Penentuan penyebab masalah

4.    Masalah yang terpilih diangkat dan digunakan sebagai dasar membuat rencana aksi.

Strategi yang digunakan antara lain :

1.  Guru menggunakan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas   yaitu model Inkuiri Terbimbing.

2.    Guru menggunakan alat dan bahan seperti statif yang diganti dengan pralon yang di rakit, balon karet, penggaris,benang serta rambut manusia.

3.    Guru memanfaatkan media teknologi dalam pembelajaran yaitu melaksanakan evaluasi menggunakan Geogle form ( Prestest dan Postest ), serta PPT canva

4.    Membuat bahan ajar

5.    Memanfaatkan LKPD

Kegiatan rencana aksi di desain dengan sebaik mungkin menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang inovatif agar para peserta didik lebih memahami materi,selanjutnya melaksanakan pembelajaran dengan langkah :

1. Stimulasi / pemberian rangsangan :

Peserta didik mendemonstrasikan penggaris yang digosokkan ke rambut dan didekatkan pada sobekan kertas, kemudian peserta didik memprediksikan apa yang terjadi.

2. Merumuskan masalah

Peserta didik mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru berdasarkan apa yang dilihat dari demonstrasi temannya.

3. Merumuskan Hipotesis

Peserta didik merumuskan hipotesisnya pada LPKD

4. Mengumpulkan data

Dengan bimbingan guru Peserta didik melakukan penyelidikan berpandu pada LKPD.

5. Menguji hipotesis

Peserta didik menganalisis hipotesisnya yang berpandu LKPD

6. Kesimpulan

Peserta didik menyimpulkan hasil penyelidikannya ,membuat laporan secara berkelompok dan mempresentasikannya.

Setelah menganalisis hasil pembelajaran, maka bisa dikatakan bahwa siswa dapat :

a. Menjelaskan contoh gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

    b. Menjelaskan jenis-jenis muatan listrik dengan benar.

    c. Menyelidiki interaksi dua muatan listrik dengan tepat.

Berdasarkan refleksi proses dan hasil pembelajaran bersama dosen, guru pamong dan teman sejawat hasil menunjukkan tujuan telah tercapai dengan efektif karena hasil belajar peserta didik telah meningkat.Kemudian respon dari peserta didik diataranya juga senang dengan pembelajaran seperti ini, tidak merasa bosan.

Faktor keberhasilan: adanya kerjasama semua pihak seperti peserta didik,dosen dan guru pamong yang selalu membimbing, teman sejawat, serta kepala sekolah.

Kesimpulan

Penerapan Inkuiri Terbimbing mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik ditunjukkan adanya perbedaan hasil nilai dari pretest dan postest.

Daftar Pustaka

Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Rendahnya Hasil Belajar IPA pada Peserta Didik

BN KhairM Syazali - 

Journal of Classroom Action Research, 2023 - jppipa.unram.ac.id

… dan mempelajari IPA sehingga berdampak pada rendahnya hasil … rendahnya hasil belajar
IPA peserta didik terutama pada IPA di … remidi untuk memperbaiki hasil belajar IPA yang telah …

Agung, A. A. G. (2014). Metode Penelitian Pendidikan. Aditya Media Publishing. Agus Abhi Purwoko, Burhanuddin, Yayuk Andayani, Saprizal Hadisaputra, Lian Yulianti, Zelisa Nudia Fitri, D. P. (2021). Validitas Instrumen Dalam Rangka Pengembangan Metode Pembelajaran Inovatif Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Prosiding SAINTEK Universitas Mataram, 3(0), 94–102. https://jurnal.lppm.unram.ac.id/index.php/prosidingsaintek/article/view/271.

Oleh :
Risyanti, S.Pd.
Guru IPA SMP Negeri 4 Randudongkal
risyantismpn4@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar